MAGETAN – Kolaborasi Polisi RW dengan Bhabinkamtibmas yang bersinergi dengan Babinsa juga hadir dalam pertemuan rutin Anjangsana paguyuban perguruan pencak silat di Kecamatan Parang.
Kapolres Magetan AKBP Muhammad Ridwan SIK MSi, melalui Kasi Humas AKP Budi Kuncahyo mengatakan, kehadiran Polisi RW di pertemuan rutin ajang silaturahmi yang dikemas dalam kegiatan arisan itu pemantaban harkamtibmas.
“Anjangsana antar pengurus perguruan pencak silat ini dilakukan dalam rangka memelihara dan menjaga kamtibmas, ” ujar AKP Kuncahyo.
Sebagaimana slogan, tema yang digelorakan Kapolres Magetan selama ini "SING AKUR KABEH SEDULUR", kata AKP Kuncahyo pihak Polres Magetan mengajak seluruh perguruan pencak silat untuk turut serta jaga Kamtibmas.
Pertemuan rutin dalam kemasan arisan Anjangsana lanjut AKP Kuncahyo merupakan ajang silaturahmi guna membangun kerukunan antar Paguyuban Pencak silat.
Kegiatan itu juga untuk menekan dan meminimalisir munculnya konflik juga mengajak bekerjasama dalam rangka menjaga situasi kamtibmas tetap aman kondusif.
“Kegiatan ini sebagai langkah konsolidasi dalam upaya membangun kerukunan dan wadah pembinaan pada Perguruan Silat yang ada di kewilayahan serta untuk membahas permasalahan yang ada guna menciptakan situasi kamtibmas yang aman dan kondusif”, ujar AKP Kuncahyo.
Lebih lanjut Kasihumas berharap, dengan kegiatan pertemuan rutin arisan Anjangsana tersebut akan memunculkan ide-ide yang konstruktif untuk bisa mengharumkan nama perguruan serta akan diketemukan solusi jika ada permasalahan atau konflik, .
Mengingat dalam kegiatan ini pesertanya para Ketua/perguruan sebagai orang yang di seniorkan sehingga berpotensi dapat memberikan saran positif kepada warga sehingga permasalahanya tidak berkembang.
”Kita sangat berharap untuk seluruh perguruan yang ada di Magetan meningkatkan rasa persaudaraan dan ikut mengelola situasi kamtibmas yang aman kondusif khususnya di Kabupaten magetan”, tambahnya.
Tak hanya itu pada kesempatan tersebut Polisi RW, Babinkamtibmas juga Babinsa selalu menyempatkan untuk menghimbau agar tidak melakukan kegiatan show of force, konfoi di setiap kali ada kegiatan perguruan maupun kegiatan lain.
“Semoga tokoh - tokoh perguruan silat yang ada di cabang, ranting hingga rayon, bisa memberi pemahaman dan edukasi kepada warganya agar tidak melakukan kegiatan yang bisa menimbulkan keresahan masyarakat”, tandasnya. (*)